Mualem, Hati-hati dengan Aguan di Balik Buddha Tzu Chi. Rakyat Banten Sudah Jadi Korban
Oleh: Ahmad Khozinudin, S.H.
Advokat
Koordinator Tim Advokasi Melawan Oligarki Rakus Perampas Tanah Rakyat
Pagi tadi, kabar itu sampai ke saya. Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau yang biasa disapa Mualem ternyata berkunjung ke Tzu Chi Center di PIK, Jakarta Utara. Kunjungannya hari Senin, 22 Desember itu, konon untuk membahas program pembangunan rumah tetap bagi korban banjir bandang dan longsor di Aceh. Rencananya, seribu unit rumah akan dibangun di beberapa kabupaten.
Sebagai pemimpin daerah yang sedang berduka, langkah Mualem bisa dimengerti. Dalam situasi seperti ini, seorang gubernur tentu akan mencari segala cara untuk menolong rakyatnya. Apalagi, kehadiran pemerintah pusat dianggap belum cukup “membersamai” warga Aceh yang terdampak. Jadi, wajar jika bantuan dicari dari mana saja.
Tapi, ada satu hal yang perlu diingatkan. Di balik Buddha Tzu Chi, ada nama Sugiyanto Kusuma, atau Aguan. Dia bukan cuma pendiri Agung Sedayu Group, tapi juga Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Peran Aguan di yayasan ini sangat kental. Bahkan, mustahil yayasan ini bisa membangun satu rumah pun tanpa andilnya sebagai bos ASG.
Nah, di sinilah saya merasa perlu menyampaikan ini. Jangan sampai, karena iming-iming seribu atau dua ribu rumah, rakyat Aceh malah jadi korban berikutnya. Rakyat Banten sudah merasakan sendiri bagaimana kezaliman Aguan beroperasi.
Ambil contoh di kawasan PIK-2 yang digarap ASG. Banyak warga Banten kehilangan hak atas tanah mereka. Ada yang terpaksa melepas dengan harga murah, ada pula yang tak dibayar sama sekali. Lebih tragis, sebagian malah harus mendekam di penjara hanya karena menolak menjual tanahnya ke proyek PIK-2.
Artikel Terkait
Kesombongan Moral: Ketika Lupa Asal-Usul Menjadi Akar Kehancuran
Pedagang Emas Tertembak Usai Kejar Penjual Liontin Palsu di Sukajadi
Gus Ipul Pastikan BLT dan Bantuan Rp8 Juta untuk Korban Bencana Sumatera
Natal di Thekelan, Tetangga Lintas Agama Saling Sambangi