Dalam sebuah forum relawan akhir pekan lalu, Anies Baswedan buka suara soal caranya menghadapi gempuran kritik dan hujatan. Mantan Gubernur DKI itu mengaku punya prinsip yang dipegang teguh: tak pernah sekalipun melaporkan orang ke polisi, meski fitnah di media sosial kerap datang bertubi-tubi.
Pernyataannya itu disampaikan dalam Gathering Nasional Turun Tangan, 5 November lalu. Rekaman acaranya baru diunggah ke YouTube pada Jumat (19/12/2025).
Jawaban Anies muncul sebagai respons kegelisahan seorang jurnalis perempuan yang hadir. Dia bertanya tentang perlindungan bagi wartawan dan ruang kebebasan berpendapat yang kian mengkhawatirkan.
"Kami terapkan di Jakarta ketika saya bertugas," ujar Anies.
"Kalau ada jurnalis yang melakukan pemberitaan secara keliru, kami lapor dewan pers. Tapi kami enggak pernah lapor polisi."
Prinsip yang sama, tegasnya, berlaku untuk segala jenis serangan di dunia maya. "Orang yang mau fitnah di sosmed, kami enggak pernah lapor ke polisi. Enggak pernah," katanya dengan nada mantap. "Jadi boleh dibuka tu rekam jejaknya."
Menurut Anies, dirinya memilih jalan lain. Biarlah sejarah yang kelak menjadi hakim atas segala ucapan. "Justru kita mau menunjukkan bahwa silakan Anda berbicara. Sejarah yang nanti akan menghakimi pembicaraan Anda," paparnya.
Memang, lima tahun bisa terasa singkat. Namun catatan sejarah, imbuhnya, akan bertahan jauh lebih lama.
Artikel Terkait
Polisi Sterilisasi Gereja Katedral Jakarta Jelang Perayaan Natal
KOWANI Tegaskan: Hari Ibu Bukan Mothers Day, Tapi Tonggak Kebangkitan Perempuan
Kayu Gelondongan Bencana: Mengapa Rakyat Korban Dilarang Memungut?
Timeline Ketat, Kemenkum Kalbar Rampungkan Laporan Kinerja 2025