"Dua bulan ini, fokusnya pembersihan. Kami kirim alat berat, kalau kurang, nanti kami tambah lagi," ujar JK tegas.
Selain pemulihan infrastruktur, kebutuhan dasar korban tak boleh terlupakan. Prioritas utama tetap pada pangan, lalu pakaian layak pakai, termasuk perlengkapan untuk ibadah. JK menegaskan komitmen PMI untuk terus mendampingi warga yang terdampak.
Harapannya sederhana tapi mendalam: saat bulan Ramadan tiba, masyarakat sudah bisa beribadah dengan tenang dan nyaman di tengah sisa-sisa bencana.
Sebelumnya, JK juga sempat menekankan satu prinsip. Dalam menangani bencana kemanusiaan seperti ini, tak boleh ada batas wilayah. Dia berharap pemerintah bisa membuktikan kemampuannya menangani dampak banjir besar yang melanda tiga provinsi sekaligus: Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Lumpur masih di mana-mana. Tapi di Gampong Keude Bungkaih siang itu, setidaknya ada janji untuk bangkit kembali.
Artikel Terkait
Menteri Agama Soroti Lulusan Syariah yang Tak Laku di Bank Syariah
Bupati Bekasi Minta Maaf ke Masyarakat Usai Ditahan KPK Kasus Ijon Proyek
Mualem: Aceh Butuh 200 Ribu Rumah, Kerusakan Disebut Lebih Parah dari Tsunami
Dari Jualan 100 Butir ke Ribuan: Kisah Yayak dan Telur Asin yang Mengubah Nasib