Soal teknis dan anggaran, Kepala Dinas PSDA Provinsi Lampung, Budi Darmawan, yang memberikan penjelasan. Nilai proyeknya mencapai Rp6,98 miliar, diambil dari APBD Provinsi tahun 2025. Pengerjaannya sendiri relatif cepat, hanya 120 hari kalender.
Kapasitas tampungnya tidak main-main: hingga 30 juta liter air. Cukup besar. Selain fungsi utamanya mengatur debit air, pihaknya juga membangun fasilitas pendukung. Jogging track sepanjang kurang lebih 565 meter mengelilingi embung, dilengkapi pagar pengaman untuk menjamin keselamatan pengunjung.
“Desainnya kami buat tidak hanya kuat secara struktur, tapi juga aman dan bisa dimanfaatkan masyarakat,” tegas Budi.
Acara peresmian itu sendiri ditutup dengan aksi simbolis penanaman pohon Sungkai. Langkah kecil ini bagian dari upaya menjaga keseimbangan lingkungan dan mendukung fungsi konservasi embung ke depannya.
Harapannya jelas. Dengan adanya Embung Kemiling, aliran air hujan punya tempat penampungan yang memadai. Dampaknya, potensi banjir di wilayah hilir bisa ditekan. Sekaligus, cadangan air tanah untuk permukiman di sekitarnya jadi lebih terjaga. Sebuah solusi yang diimpikan banyak pihak, kini telah terwujud.
Artikel Terkait
Manado Pacu Revitalisasi Terminal Malalayang, Targetkan Jadi yang Termegah di Kawasan Timur
Sepekan Antre, Sebulan Terputus: Kisah Warga Gayo Bertaruh Nyawa demi Seberangi Sungai
Dari Aspal Parkiran ke Kampus: Kisah Anak Marbot yang Taklukkan Birokrasi Kuliah
106 Ribu Potong Pakaian Baru Dikirim untuk Korban Banjir Sumatera