Di kantor DPP Golkar, Sabtu lalu, suasana terasa cukup hangat. Ketua Umum partai, Bahlil Lahadalia, menyampaikan pesan yang terdengar lugas namun penuh makna. Ia meminta para senior partai, terutama yang pernah menduduki posisi ketua umum, untuk tidak terus-menerus "merasa" masih memegang jabatan itu. Menurut Bahlil, sudah waktunya memberi ruang dan kesempatan lebih luas pada generasi muda Golkar untuk berkontribusi.
"Setiap pemimpin ada masanya, setiap masa ada pemimpinnya. Betul kan, Pak Agung?" ujarnya, menyebut nama Wakil Ketua Umum Agung Laksono.
Nada bicaranya tegas namun cair. "Jangan sampai slogan cuma buat senior saja. Giliran adik-adik yang jadi ketua umum, masih ada yang merasa terus jadi ketua umum. Enggak boleh, ya. Enggak boleh, no, no, no."
Ia kemudian menegaskan kembali poin utamanya. "Begitu kita memimpin, masih terus merasa ketua umum? Gimana, enggak bisa. Ini adalah generasi baru Golkar. Titik."
Artikel Terkait
Oknum Polisi dan Rekan Ditangkap, Diduga Cekik Mahasiswi UMM
Rahmat yang Tak Pernah Kering: Janji Ampunan dan Surga bagi yang Bangkit dari Khilaf
Diplomasi Terancam, Dunia Beralih dari Jaw-Jaw ke Senjata
Festival Literasi Mempawah Apresiasi Para Pahlawan Pendidikan Daerah