"Enggak melihat ini saudaranya siapa, ini ponakannya siapa, kroninya siapa. Kroni boleh tapi kalau enggak bisa striker, enggak bisa dapat gol, ya enggak bisa dimainkan."
"Enggak ditanya orang tuanya siapa, sukunya apa, agamanya apa, enggak ditanya, enggak boleh ditanya," tambahnya tegas.
Pernyataan itu bukan tanpa konteks. Indonesia, diakui Prabowo, adalah mozaik yang kaya. Keragaman suku, budaya, dan bahasa adalah realitas yang tak terbantahkan. Namun begitu, di balik keberagaman itu, ada satu hal yang harus dijaga bersama: persatuan.
"Jadi saudara-saudara, kuncinya adalah kekompakan, kerja sama, unity, persatuan," jelasnya.
Lalu dia merinci, "Dan persatuan artinya harus setia. Setia kepada siapa? Jangan setia kepada orang, kita harus setia kepada nilai-nilai, setia kepada tanah air, setia kepada bangsa, setia kepada rakyat."
Hanya dengan fondasi itulah, katanya, hasil yang baik bisa diraih. Pesannya sederhana namun mendasar, disampaikan di antara sorak dan harapan ratusan penerima kunci rumah.
Artikel Terkait
Dosa Ekologi dan Suara Muda: Saat Bumi Menagih Janji di Tengah Banjir Bandang
Al-Qur’an Sudah Ingatkan Soal Hoaks, Ini Panduan yang Terlupakan
Kekuatan Doa Ibu: Dari Air Mata Hingga Hidayah yang Menyentuh
Bandar Sayuran Garut Ditangkap Usai Babat Ribuan Pohon Teh