Panggilan darurat itu datang di hari yang biasa saja. Seorang dokter Arab Saudi, Saeed Al-Qahtani, diminta segera ke rumah sakit untuk menangani operasi mendesak pada seorang anak. Menit demi menit berlalu, namun dokter yang dinanti tak kunjung muncul di pintu IGD.
Ketika akhirnya dia tiba, sang ayah pasien sudah tak bisa menahan emosi. Wajahnya memerah, suaranya meninggi. "Coba bayangkan kalau ini anakmu yang terbaring di sana," hardiknya, "apakah kamu masih akan semudah ini datang terlambat?"
Dokter Saeed tidak membantah. Tak ada penjelasan panjang lebar. Hanya permintaan maaf yang diucapkan dengan rendah hati, sebelum dia segera berbalik dan masuk ke ruang bedah. Di sana, semua perhatiannya dicurahkan untuk satu tujuan: menyelamatkan nyawa kecil di hadapannya. Dan alhamdulillah, operasi itu berhasil. Anak itu selamat.
Namun begitu, cerita sesungguhnya baru terungkap setelah segalanya usai.
Artikel Terkait
Vonisme Banding Iwan Henry Wardhana Menggila: 12 Tahun Penjara dan Denda Rp 20,5 Miliar
Kapolri Geser Deretan Kapolda dan Wakapolda Jelang Akhir Tahun
Tersangka Pemalsuan Ijazah Jokowi Klaim Dokumen yang Ditunjukkan Polisi Masih Palsu
Misteri 22 Luka Tusuk di Rumah Kosong: Bocah 9 Tahun Tewas di Cilegon