kata Kasie Humas Polres Cilegon, AKP Sigit Dermawan.
Di sisi lain, ada satu fakta yang cukup mengganggu. Rumah itu sebenarnya punya CCTV. Tapi sayangnya, alat pengawas itu sudah rusak sejak sekitar dua minggu sebelum tragedi terjadi. Sebuah kebetulan yang cukup disayangkan, atau justru bagian dari rencana? Polisi tentu sedang mengurai benang ini.
Kepergian Axle meninggalkan luka yang dalam. Keluarga dan tetangga mengenangnya sebagai anak yang penurut dan rajin beribadah. Di usianya yang masih sangat belia, ia sudah menunjukkan ketaatan yang jarang.
Kini, keluarga memilih untuk menyerahkan segalanya pada proses hukum. Mereka minta polisi bekerja transparan, tanpa intervensi. Harapannya cuma satu: pelaku ditemukan dan dihukum seberat-beratnya.
Sementara itu, di rumah bercat putih itu, aktivitas penyelidikan terus berlangsung siang dan malam. Personel kepolisian masih mondar-mandir, berusaha menyusun puzzle dari kepingan-kepingan fakta yang ada. Perburuan terhadap pelaku di balik aksi keji ini masih terus digencarkan. Masyarakat pun menunggu, dengan harapan keadilan segera ditegakkan untuk Axle.
Artikel Terkait
Presiden Suriah Umumkan Pencabutan Sanksi AS Lewat Postingan Perdana di X
Curhat ke Chatbot: Tren Kesehatan Mental yang Bikin Ahli Khawatir
Insiden Ketapang: Pelanggaran WNA China di Tambang Dinilai Tantangan Terhadap Kedaulatan
KPK: Antara Misi Pemberantasan dan Kecurigaan sebagai Alat Politik