Dengan suara lirih penuh emosi, ia mengenang momen itu.
Lalu, dengan tinjunya yang tak terluka diangkat, ia berucap penuh semangat.
Soal rencana menggunakan uang sebanyak itu, Ahmed belum berbagi. Mungkin masih terlalu awal. Yang jelas, aksinya telah mengubah banyak hal.
Serangan di Pantai Bondi sendiri meninggalkan luka yang dalam. Lima belas orang tewas, puluhan lainnya cedera, saat dua orang bersenjata menembaki kerumunan yang sedang merayakan Hanukkah. Polisi menduga pelakunya adalah seorang ayah berusia 50 tahun yang tewas ditembak polisi dan putranya yang berusia 24 tahun, yang kini terluka parah.
Di tengah duka yang masih menyelimuti, kisah Ahmed setidaknya memberi secercah cahaya. Tentang keberanian biasa dari seorang manusia biasa, yang di saat genting memilih untuk tidak tinggal diam.
Artikel Terkait
Potensi Terpendam: Ketika Bakat Anak Tak Terlihat di Balik Angka Rapor
Bupati Bekasi dan Sang Ayah Diciduk KPK dalam OTT Proyek Ijon
Muhammadiyah Desak Prabowo: Sumatera Butuh Status Darurat Nasional, Bukan Sekadar Wacana
Healing119 Kebanjiran Aduan, Cermin Krisis Kesehatan Mental yang Semakin Menganga