Video itu beredar cepat, memicu gelombang tanya dan amarah. Tampak di sana, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana sedang asyik main golf. Ironisnya, saat bersamaan, sejumlah wilayah di Sumatera sedang berjuang menghadapi bencana alam. Aktivitasnya langsung jadi sorotan, dinilai banyak kalangan sebagai bentuk ketiadaan empati di saat yang paling krusial.
Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas, tak bisa menerima alasan yang dikemukakan. Ia meragukan klaim bahwa turnamen golf itu bertujuan menggalang dana untuk korban di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
kata Fernando, Jumat lalu. Baginya, cara penggalangan dana seperti itu terasa janggal, bahkan tidak pantas. Masih banyak cara lain yang lebih bisa menunjukkan solidaritas dan kepedulian nyata, bukan dengan ayunan stik golf di lapangan hijau.
Di sisi lain, sorotan terhadap Dadan bukan cuma soal ini. Performanya sebagai Kepala BGN sudah lama dipertanyakan, terutama terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang belakangan ramai dikritik. Program yang diharapkan bisa membantu anak-anak itu, dalam pelaksanaannya justru dikeluhkan masyarakat. Kualitasnya dinilai jauh dari harapan.
Fernando lantas mempertanyakan sensitivitas atasan Dadan, Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, ada pejabat yang kerjanya biasa-biasa saja, tapi tetap betah di posisinya dan menikmati fasilitas negara.
Artikel Terkait
Kalbar Digoyang 31 Kali Gempa dalam 14 Tahun, Ketapang Paling Sering Bergetar
Bencana Tak Lagi Musiman, Kewaspadaan Kita Sudah Sampai Mana?
Wamen Ribka Haluk Soroti Tata Kelola Otsus Papua: Jangan Sampai Ada SiLPA Membengkak
Sjafrie Sjamsoeddin Ingatkan Kepala Desa: Jangan Korupsi, Lawan Penyimpangan!