“Mau menguasai harta,”
ungkap Ramelan dengan lirih pada Rabu (17/12/2025), mengungkap motif keji di balik pembunuhan itu. Motif materi. Keinginan untuk menguasai harta sang istri akhirnya berujung pada tragedi yang memilukan.
Di sisi lain, rasa keadilan keluarga korban pun bergolak. Ramelan tak punya tuntutan lain selain meminta proses hukum yang transparan dan hukuman yang setimpal bagi pelaku.
“Sebagai orang tua, saya berharap pelaku dihukum seberat-beratnya sesuai dengan perbuatannya,”
tegasnya.
Saat ini, AS telah ditahan di Mapolda Jawa Timur untuk menjalani pemeriksaan intensif. Polisi masih menyelidiki kronologi lengkap dan mendalami setiap detail motifnya. Kasus ini, di luar segala kesedihannya, menjadi sebuah ironi pahit: pelindung yang berubah menjadi predator.
Artikel Terkait
Sastra Tak Pernah Mati: Dari Lontar hingga Layar Ponsel
Bromo Terjepit: Ekonomi Menggeliat, Alam Mulai Merintih
Otoritas Tanpa Kelekatan: Ketika Kepatuhan Anak Hanya Jadi Topeng Jarak Emosional
Gatot Nurmantyo Tuding Kapolri Bangkang Konstitusi Lewat Perpol 10/2025