Sementara itu, analisis ekonomi datang dari Dr. Endang Ahmad Yani, Peneliti LPPM IC SEBI. Ia memproyeksikan perlambatan ekonomi global akan berdampak langsung pada lembaga zakat di dalam negeri. Ia menyoroti besarnya biaya promosi yang sering menggunakan dana fisabilillah, serta harapan agar muzaki diajak langsung melihat program, supaya kepercayaan dan partisipasi mereka meningkat.
Nah, kalau bicara wakaf, drh. Emmy Hamidiyah dari Badan Wakaf Indonesia (BWI) punya penekanan berbeda. Menurutnya, konsep keberlanjutan itu sudah melekat sejak awal dalam institusi wakaf.
Meski mencatat kemajuan dalam satu dekade terakhir, Emmy mengakui persoalan data masih jadi pekerjaan rumah. “Masih banyak nazir yang belum melaporkan pengelolaannya ke BWI, padahal itu kewajiban. Ke depan, kami juga mendorong ASN untuk mulai berwakaf,” tambahnya.
Di tempat lain, Muhammad Hasbi Zaenal, Ph.D., Direktur Kajian dan Pengembangan ZIS-DSKL Nasional, mengingatkan potensi stagnasi. Zakat memang punya dampak ekonomi nyata karena ia bagian dari sistem agama. Tapi tanpa inovasi dan tata kelola yang kuat, pertumbuhannya bisa mandek.
Kekhawatiran serupa diungkapkan Nana Sudiana dari BAZNAS Jawa Barat. Ia menggambarkan kondisi ekonomi saat ini “tidak seindah yang dibayangkan”. Pertumbuhan belum menggembirakan, sehingga lembaga amil zakat harus ekstra kerja keras menjaga kepercayaan publik agar tetap bisa berkembang.
Ia menekankan pentingnya keseimbangan dalam pengelolaan: aspek manusia, lingkungan, dan keberlanjutan operasional harus berjalan beriringan. Data Kementerian Agama mengonfirmasi betapa beratnya jalan ini: dari 52 LAZ nasional, cuma sekitar sepertiga yang berhasil memenuhi target penghimpunan.
Pada akhirnya, forum IPO 2026 ini seperti cermin. Zakat dan wakaf dituntut tak cuma sekadar bertahan di tengah gelombang ketidakpastian. Mereka harus bertransformasi, menjadi instrumen keadilan sosial yang berkelanjutan, terukur, dan benar-benar relevan menjawab tantangan zaman yang terus berubah.
Artikel Terkait
Tragedi Bondi Beach: Kisah Keluarga Akram dari Hyderabad hingga Aksi Mematikan
Mantan Pejabat BUMN Buka Suara: Penguasa Sebenarnya Ada di PIK
Gubernur dan Wakilnya Tersandung KPK, Publik Geram: Hukum Mati Saja!
Skandal Black Gold: Fitrah dan Tim Kabar Kilat Bongkar Mesin Pencucian Uang di Balik Dana Amal