Ada yang sampai menghubung-hubungkan dengan stereotip pop culture Korea. "Apa karena kebanyakan drama sedih dan operasi plastik, jadi lembek gitu?" tulis seorang warganet dengan nada mengejek.
Di sisi lain, mereka lalu membandingkan dengan kondisi di tanah air. "Lihat Indonesia dong," tulis yang lain. "Hebat, mandiri, anti-asing. Korban jiwa sudah ratusan bahkan ribuan pun, belum tentu status bencana nasional keluar."
Bagi mereka, penetapan status itu dianggap bukan sekadar prosedur. Ada kecurigaan terselip. "Jangan-jangan ini cuma pintu masuk bagi kepentingan asing," begitu kira-kira anggapan yang beredar. Mereka khawatir deklarasi bencana justru membuka celah bagi intervensi dari luar.
Perdebatan ini terus memanas, sementara di lapangan, pemadam kebakaran dan relawan di Korea Selatan masih berjuang mati-matian memadamkan bara.
Artikel Terkait
Font Times New Roman Gantikan Calibri, Rubio Picu Perang Simbol di Birokrasi AS
Ruang Rapat Tertutup dan Misteri Dana Sosial yang Raib
Revitalisasi Terminal Malalayang Tak Ganggu Arus Mudik Nataru
Gus Ipul Serahkan Santunan dan Tinjau Dapur Umum untuk Korban Bencana Aceh