Singkatnya, fenomena menakjubkan ini murni proses alam. Hasil dari hujan deras berhari-hari yang menciptakan limpasan besar di lereng-lereng terjal.
"Karena batuannya relatif kedap air, aliran muncul sesaat sebagai air terjun lalu hilang ketika hujan berhenti," kata Badan Geologi merangkum.
Lantas, apa yang harus dilakukan masyarakat? Badan Geologi menegaskan, tak perlu ada kekhawatiran berlebihan atau kepanikan. Fenomena ini wajar.
Meski begitu, kewaspadaan tetaplah penting.
"Akan tetapi masyarakat diimbau untuk tetap waspada saat hujan lebat, khususnya di lereng curam dan tebing," demikian imbauan mereka.
Potensi bahaya yang justru perlu diantisipasi dalam kondisi seperti itu adalah jalan yang menjadi licin dan material tanah atau kerikil yang mungkin terbawa arus limpasan air. Itu hal yang lebih riil dan perlu diwaspadai ketimbang air terjun dadakannya sendiri.
Artikel Terkait
Ibu-Ibu Kudus Giat Pilah Sampah, Dimulai dari Demo Masak Seru
JK Soroti Tiga Fase Pemulihan Usai Banjir Bandang Tapteng
Ijazah Jokowi Tak Kunjung Redup, Pengamat Heran Isu Strategis Terabaikan
Prabowo Turun Langsung ke Agam, Beri Semangat bagi Korban Banjir dan Longsor