“Basis kita masjid jadi nanti para mitra yang akan mengajukan bantuan,” tambahnya.
Untuk saat ini, kata UBN, kebutuhan mendesak di masjid-masjid yang jadi posko adalah genset dan karpet. Sementara untuk gelombang bantuan selanjutnya, fokus akan bergeser ke obat-obatan dan alat kesehatan.
Di sisi lain, kabar dari BNPB sungguh memilukan. Per Sabtu (13/12/2025), korban jiwa akibat bencana di Sumatra telah mencapai 1.006 orang. Angka ini naik dari data sehari sebelumnya yang mencatat 995 korban.
Kepala Pusat Data Informasi dan Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan hal itu dalam sebuah konferensi pers. “Hari ini rekapitulasi menunjukan 1.006 jiwa,” jelasnya.
Pencarian masih terus berlangsung untuk 217 orang yang hingga kini dinyatakan hilang. Sementara itu, ratusan ribu orang masih terpaksa tinggal di pengungsian. Data terakhir menyebutkan 654.642 pengungsi, turun dari angka sebelumnya yang hampir menyentuh 885 ribu jiwa. Sebuah penurunan yang memberi secercah harapan, meski jalan pemulihan masih sangat panjang.
Artikel Terkait
Muslim Australia Tolak Makamkan Pelaku Teror, Tunjukkan Sikap Tegas di Tengah Duka
Sosok Bertopeng Hitam: Satu-satunya Petunjuk dalam Penembakan Maut di Kampus Ivy League
Bandara Morowali dan Kembalinya Bayang Dwifungsi
Kebakaran Hebat di Korsel Picu Polemik: Bencana Nasional atau Tindakan Lembek?