Di Kantor Kementerian Kebudayaan, Jakarta, Minggu (14/12) lalu, suasana tampak berbeda. Fadli Zon, sang Menteri, secara resmi meluncurkan sebuah karya besar: buku penulisan ulang sejarah Republik Indonesia. Buku yang diberi judul “Sejarah Indonesia: Dinamika Kebangsaan dalam Arus Global” itu langsung menarik perhatian banyak kalangan.
Yang ditekankan Fadli, proses penulisan buku ini benar-benar diserahkan pada ahlinya. Pemerintah sama sekali tidak ikut campur. Para sejarawan dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta lah yang menjadi motor utamanya.
“Jadi memang ini ditulis oleh para ahlinya, yaitu sejarawan Indonesia yang tadi telah disebutkan, 123 penulis dari 34 perguruan tinggi se-Indonesia,” jelas Fadli Zon dalam acara peluncuran tersebut.
Buku ini bukanlah bacaan ringan. Terdiri dari sepuluh jilid tebal dengan total halaman mendekati angka 8.000, ia membentang narasi dari era kemerdekaan hingga masa demokrasi sekarang. Namun begitu, Fadli sendiri mengakui bahwa karya sebesar ini pun belum bisa dibilang final atau sempurna.
“Sepuluh jilid yang telah dihasilkan oleh para penulis, para sejarawan kita, tentu tidaklah sempurna. Kenapa saya katakan tidak sempurna? Karena pasti tidak akan mencakup secara keseluruhan,” ungkapnya dengan jujur.
Artikel Terkait
Ancaman Pisah dari NKRI Menggantung, Nias Tertekan Usai Bencana dan Kelambanan Pusat
Raffi Ahmad Ungkap Momen Hati Rafathar Luluh Saat Pertemuan Pertama dengan Lily
Ketika Motor Tabrak Babi: Denda Adat yang Lebih Mahal dari Kendaraan Itu Sendiri
Kiai Didin Minta Menteri Agama Batalkan Rencana Perayaan Natal di Kemenag