Di sisi lain, dari Bangladesh, responsnya penuh duka. Muhammad Yunus, pemimpin sementara negara itu, mengaku sangat sedih. Ia punya permintaan khusus kepada PBB: pastikan personelnya yang bertugas mendapat dukungan penuh.
Kata-kata Yunus menegaskan komitmennya. Rasa solidaritas untuk para korban dan keluarganya menjadi prioritas.
Tak ketinggalan, Kementerian Luar Negeri di Dhaka juga angkat bicara. Posisinya jelas dan tegas: mereka mengutuk keras serangan tersebut. Sebuah kecaman resmi yang menyiratkan kemarahan dan kekecewaan mendalam.
Peristiwa ini tentu menjadi catatan kelam lagi bagi misi perdamaian. Menyerang mereka yang datang untuk mendamaikan, sungguh ironis dan memilukan.
Artikel Terkait
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Bahas Banjir Bandang hingga Insentif Akhir Tahun
Tragedi Berdarah Guncang Perayaan Hanukkah di Pantai Bondi
Warisan Ottoman dan Janji yang Terbelah: Akar Konflik Modern di Timur Tengah
Otak Penusukan Sopir Truk di Palembang Akhirnya Diringkus