Dandhy Laksono: Indonesia Bisa Jadi Negara Miskin dalam 20 Tahun

- Minggu, 14 Desember 2025 | 05:00 WIB
Dandhy Laksono: Indonesia Bisa Jadi Negara Miskin dalam 20 Tahun

Sekarang? Kita pakai metode tambang terbuka. Permukaan tanah digunduli habis, digali sampai membentuk lubang raksasa. Hasilnya, di Kalimantan misalnya, bertebaran ribuan lubang tambang terbengkalai. Kebanyakan tak direklamasi, berubah jadi kolam racun yang mengancam anak-anak dan lingkungan.

Nilai moralnya jelas. Bangsa yang merdeka ini justru memperlakukan tanah airnya lebih kejam daripada penjajah dulu. Parahnya, perlakuan kejam itu tak juga membuat kita kaya. Kemiskinan tetap merajalela, lapangan kerja sempit, riset mandek. Lalu, ke mana larinya uang hasil mengeruk kekayaan alam itu?

Padahal, Indonesia sudah mengalami lima gelombang besar eksploitasi sumber daya alam:

  1. Era Minyak dan Gas (1950-an), fase awal pasca-kolonial.
  2. Era Pembalakan Hutan atau HPH (1970-an), saat kayu hutan diambil secara brutal.
  3. Era Batubara (1980-an), pembukaan hutan Kalimantan dengan tambang terbuka.
  4. Era Kelapa Sawit (1990-an-sekarang), ekspansi perkebunan sawit mencapai sekitar 17 juta hektar.
  5. Era Nikel (Era Hilirisasi), yang sedang menghancurkan ekosistem Sulawesi dan Maluku Utara, dengan cadangan yang diprediksi cuma bertahan 7-13 tahun lagi.

Dandhy punya tesis provokatif. Dia memprediksi Indonesia sedang berjalan menuju status "negara miskin". Ini akan terjadi pasca-era nikel. Soalnya, setelah nikel habis, apa lagi yang mau dijual? Emas kebanyakan dikuasai asing, minyak pun kita sudah jadi importir.

Analoginya, Indonesia saat ini seperti orang yang baru resign. Tak ada penghasilan baru, hidup cuma mengandalkan sisa tabungan dalam hal ini sumber daya alam. Begitu tabungan itu ludes, kemiskinan akan mengetuk pintu.

Kita beda dengan Singapura. Mereka tak punya sumber daya alam, tapi bisa kaya dari jasa, inovasi, dan teknologi. Sementara kita, masih mengandalkan jualan bahan mentah.

Jadi, kalau kita tidak berubah tidak beralih ke pendidikan, teknologi, dan perbaikan lingkungan maka dalam 15-20 tahun ke depan, potensi menjadi negara miskin itu sangat nyata. Lingkungan hancur, sumber daya habis, tabungan finansial nihil. Itulah definisi sejati kemiskinan.

Tabik.

Sabtu, 13 Desember 2025

(Muhammad Adib)


Halaman:

Komentar