Medan berlumpur dan sisa-sisa tanah longsor yang menumpuk tebal harus ditembus oleh Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky. Itulah kondisi yang ia hadapi saat menyambangi warga di Gampong Sah Raja dan Sijudo, Kecamatan Pante Bidari, Kamis lalu. Kunjungan itu bukan sekadar formalitas.
“Medannya sulit, penuh lumpur. Tapi ya, beratnya medan tidak bikin semangat kami turun,” ujar Al-Farlaky, Jumat (12/12).
Ia menegaskan, perjalanan berat itu dilakukan demi satu tujuan: memastikan masyarakat di sana tidak terlupakan.
Di sisi lain, lokasi kedua gampong itu memang terpencil. Mereka berada di ujung paling dalam kecamatan Pante Bidari, berbatasan langsung dengan kawasan hutan lindung dan Kabupaten Bener Meriah. Daerah ini dikenal dengan hasil alamnya yang melimpah dan panorama yang masih asri. Sayangnya, kekuatan alam yang indah itu pula yang kini menimbulkan duka, pasca banjir dan tanah longsor melanda.
Artikel Terkait
Tim KPK Usut Dugaan Korupsi Kuota Haji, Periksa Lokasi di Mina
Di Balik Gerobak Bakso Pangandaran: Kisah Nelayan yang Bertahan di Tepian
Bupati Lampung Tengah Tersandung Suap Rp5,7 Miliar untuk Bayar Utang Kampanye
Suharti Buka Suara: Data Pendidikan Masih Banyak PR Meski 71,9% Dinilai Baik