Di tengah hiruk-pikuk era digital, dunia pesantren menghadapi ujian yang tak mudah. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhaimin Iskandar, atau yang akrab disapa Cak Imin, mengungkapkan kegelisahannya. Baginya, gelombang informasi dari media sosial kini kerap dianggap sebagai sumber kebenaran, semata-mata karena mendapat sorotan dan perhatian luas.
"Kebenaran seolah-olah baru terwujud lewat sosial media. Yang viral, kadang itu yang dianggap benar. Dan tanpa sadar, kita ikut mengamini," ujar Cak Imin.
Ia menyampaikan hal itu saat menghadiri acara groundbreaking rekonstruksi Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis lalu.
Menurutnya, situasi ini bisa membuat kita lupa. Kebenaran yang hakiki, lanjut dia, bukan cuma soal dogma ajaran, nilai, kultur, atau tradisi yang kita pegang teguh. Namun begitu, kebenaran itu sendiri terkadang bergeser dalam pandangan banyak orang.
Artikel Terkait
Billie Eilish Berhadapan dengan Miliarder AS, Tegaskan Dukungan untuk Palestina Tak Bisa Ditawar
Sjafrie Siap Berantas Pengkhianat di Balik Tambang Indonesia
UIKA Championship 2025 Sukses Digelar, Siap Naik Kelas Jadi Ajang Internasional
Cak Imin: Banjir Sumatera Alarm Keras Kelalaian Kita pada Alam