Perempuan dan Fondasi Keluarga: Kunci Menuju Indonesia Emas 2045

- Rabu, 10 Desember 2025 | 05:48 WIB
Perempuan dan Fondasi Keluarga: Kunci Menuju Indonesia Emas 2045

Di Gedung Sasana Bhakti Praja, Jakarta, suasana kemarin (Selasa, 9/12) terasa berbeda. Bukan sekadar acara seremonial biasa. Perayaan HUT ke-26 Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemendagri justru diwarnai oleh pesan-pesan mendalam tentang peran perempuan membentuk masa depan bangsa. Niken Tomsi Tohir, Ketua DWP Kemendagri, yang membacakan sambutan Ketua Umum DWP Pusat, Ida Rachmawati Budi Gunadi Sadikin, menekankan bahwa perjalanan 26 tahun organisasi ini membuktikan satu hal: kekuatan perempuan dalam mendorong perubahan sosial itu nyata.

“Kita diingatkan bahwa masa depan Indonesia tidak hanya ditentukan oleh kebijakan dan teknologi, tetapi juga oleh kekuatan keluarga, karakter generasi dan ketangguhan perempuan. Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ujar Niken.

Pernyataan itu sekaligus menegaskan bahwa peringatan kali ini lebih dari seremoni. Ini adalah momen refleksi dan penguatan. Melalui semangat gotong royong dan pelayanan, DWP disebutnya sebagai mitra strategis pemerintah, terutama dalam membangun kualitas keluarga.

Nah, terkait keluarga, tema besar tahun ini pun tak main-main: “Peran Strategis DWP dalam Pendidikan Anak Bangsa untuk Indonesia Emas 2045”. Dengan tagline “DWPmengajar: Mendidik dengan Hati, Menginspirasi Negeri”, fokusnya jelas pada pembentukan generasi penerus. Di sini, konsep ‘asah, asih, asuh’ kembali digaungkan. Asih untuk kasih sayang, asuh untuk nutrisi dan perawatan, sementara asah berarti stimulasi dan pendidikan yang memadai. Tiga pilar ini dianggap kunci.

Namun begitu, Niken mengingatkan, mewujudkan Indonesia Emas 2045 bukan proses instan. Butuh kesabaran dan kerja keras yang dimulai hari ini. Peran keluarga, dan khususnya perempuan, menjadi sentral.

“Apa yang akan kita tanam dalam keluarga dan organisasi saat ini, itulah yang akan dituai oleh negeri ini 20 tahun mendatang,” lanjutnya.

Ia melihat posisi DWP sangat strategis untuk membentuk fondasi itu. Dari keluarga-keluarga yang dibina, dari nilai-nilai yang ditanamkan, masa depan bangsa dirancang.


Halaman:

Komentar