Ketika Berita Bencana Menjadi Cermin Luka yang Masih Perih

- Senin, 08 Desember 2025 | 06:00 WIB
Ketika Berita Bencana Menjadi Cermin Luka yang Masih Perih

Coba Bayangkan, Berita Ini Dibaca oleh Mereka yang Keluarganya Habis

Bayangkan saja. Anda sedang duduk di atas puing, air baru saja surut meninggalkan lumpur dan kenangan yang hancur. Lalu, di genggaman ponsel yang nyaris tak ada sinyal, berita itu muncul. Judulnya biasa saja, mungkin malah terkesan dingin. Tapi bagi Anda, setiap kata di sana seperti pukulan. Karena berita itu bercerita tentang bencana yang baru saja merenggut keluarga Anda entah tewas, atau hilang begitu saja.

Itulah yang coba digambarkan oleh sebuah unggahan viral belakangan ini. Narasinya menusuk karena menempatkan kita pada posisi korban. Bukan sebagai pembaca yang aman di kejauhan, tapi sebagai mereka yang merasakan langsung dampaknya.

Dan situasinya tak berhenti di situ. Coba pikirkan juga ribuan orang lain yang selamat. Nasib mereka mungkin sedikit lebih baik, tapi hanya sedikit. Mereka bertahan, namun perut keroncongan karena bantuan logistik tak kunjung sampai berhari-hari. Lapar, lelah, dan trauma. Lalu, di tengah semua itu, mereka membaca laporan berita yang seolah hanya sekadar angka dan pernyataan resmi.


Halaman:

Komentar