Lalu, ada juga soal istilah yang dipakai AI Lisa. "Berkuliah, tapi tidak pernah menamatkan". Istilah itu terdengar fatal dan spesifik. Entah dari mana Lisa mendapatkannya? Roy Suryo Cs saja pakai istilah yang lebih 'aman', seperti "ijazah 99,9% palsu".
Ironisnya, nasib mereka mirip. Sama-sama disebut sebagai maha karya UGM, tapi pada akhirnya justru UGM pula yang menyingkirkan Lisa.
Pertanyaan yang menggelitik: siapa sebenarnya di balik AI Lisa? Sebuah robot yang berusaha menjadi manusia, tapi akhirnya bernasib malang. Tampaknya, hukum manusia memang kerap tak adil. Bahkan untuk robot sekalipun.
(Erizal)
Artikel Terkait
KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat Jalani Misi Kemanusiaan: Operasi Darurat hingga Bantu Logistik di Sibolga
Gus Ipul: Kuota Disabilitas Harus Diiringi Perubahan Cara Pandang
Teguh Ostenrik Hadirkan Song of the Flow dan Dance with the Wind di Savyavasa Dharmawangsa
Laporan AS yang Sebut Eropa Suram Picu Kemarahan Diplomatik di Brussels