Ini fakta yang berulang. Pejabat model begini benar-benar berserakan! Berapa kali lagi harus diingatkan? Dan netizen, maaf, masih saja mudah tertipu. Setiap saya bahas persoalan di daerah, selalu muncul pejabat dengan gaya serupa. Bahkan ada satu dua yang PD banget ikut nimbrung di kolom komentar. Amazing banget sih. Kerjakan saja tugasmu dengan amanah dan profesional. Jangan sok sibuk bela diri, sok bijak sana-sini.
Soalnya, cuma masalah waktu. Kalau kamu memang tak punya marwah, cuma mengejar dunia dan kekuasaan, ujung-ujungnya kena batunya juga. Pikir Tuhan bisa dibohongi dengan postingan sok baik, sok kerja, sok peduli? Nggak mungkin. Tuhan tahu persis niat di hati. Syukur saja Tuhan masih menutup sebagian besar aib kita.
Yang bikin sedih, mengedukasi netizen itu susahnya setengah mati. Bebal. Gampang sekali termakan pencitraan. Padahal, kadang aib pejabat sudah dibuka terang-benderang, tetap aja dibela habis-habisan. Padahal pejabat itu bukan siapa-siapa mereka. Dapat fasilitas, anggaran negara, dan segala macamnya.
Yah, intinya berhentilah mudah ketipu pencitraan mereka.
Nah, sekarang gimana dengan warga Aceh Selatan? Bupati kalian kapan pulang dari umroh? Apa dia merasa bersalah? Atau kalian akan tetap jejeritan membelanya? Atau mungkin bupatinya sendiri yang mau ikutan komen di sini? Silakan saja.
(Tere Liye)
Artikel Terkait
Prabowo Beri Tenggat Dua Pekan, Perbaikan Jembatan Rusak di Aceh Dipercepat
Prabowo Turun Langsung, Janji Listrik Aceh Kembali Malam Ini
Stella Christie Soroti Insentif dan Bukti Ilmiah dalam Pendidikan Indonesia
Kisah di Tenda Pengungsian: Prabowo dan Isak Tangis Warga Korban Banjir Aceh