Kondisi di Aceh Tamiang sungguh memilukan. Tim melaporkan, tak ada satu pun fasilitas kesehatan yang masih beroperasi dengan layak pasca bencana.
Menghadapi situasi itu, dr Airi Mutiar menekankan pentingnya koordinasi cepat. Mereka sudah berdiskusi langsung dengan Wakil Bupati setempat untuk membahas rencana mendirikan pos kesehatan darurat.
“Ada sebuah klinik yang akan kami manfaatkan dan telah mendapat ijin pemilik. Semoga ini dapat menjawab kebutuhan terkait pelayanan kesehatan pasca bencana,”
ungkapnya. Saat ini, tenaga kesehatan beserta obat-obatan yang dibutuhkan telah disiapkan untuk segera beroperasi.
Komitmen UNAIR tak berhenti di situ. Mereka akan terus memperluas bantuan untuk korban bencana di Sumatera. Rencananya, akan ada pengiriman tim kesehatan lanjutan, ditambah bantuan logistik dan tim pendukung lainnya. Intinya, kampus ini bertekad untuk terus hadir di tengah masyarakat yang sedang membutuhkan.
Artikel Terkait
Semangat Inklusif Warnai CFD, Peserta Disabilitas Serahkan Bantuan untuk Korban Bencana
Dewi Astutik, Mami Narkoba Rp 5 Triliun, Ditangkap di Kamboja Setelah Jaringan Golden Triangle Runtuh
Gastronomi dan Lontar: ITS Pacu Desa Wisata Gunungsari dengan Buku Kuliner dan Inovasi Kriya
Raffi-Gigi Tumpahkan Bantuan Rp15 Miliar untuk Korban Banjir Sumatera