Wartawan Buron Ungkap Skema Korupsi Bansos hingga ke Pelosok Desa

- Minggu, 07 Desember 2025 | 06:06 WIB
Wartawan Buron Ungkap Skema Korupsi Bansos hingga ke Pelosok Desa

Fitrah memutuskan kabur ke sebuah kota kecil di pedalaman. Tempat yang jarang ada sinyal kuat, apalagi pejabat provinsi. Di sana, dia menyamar sebagai mahasiswa KKN yang lagi riset untuk skripsi tentang kemiskinan. Penyamaran yang cukup jenius, mengingat latar belakang pendidikannya di hukum.

Dan di desa itulah, dia menemukan fakta baru yang mencengangkan. Dana bansos yang menguap di level provinsi ternyata seharusnya mengalir melalui sebuah koperasi desa fiktif. Koperasi itu dikelola oleh... ya, kerabat dekat pejabat tinggi yang sama. Skemanya rapi banget, lebih rapi dari lipatan jas jaksa.

Dengan bantuan wartawan lokal dan warga yang sudah muak, Fitrah mengumpulkan bukti tambahan: kuitansi palsu, daftar penerima fiktif, kesaksian. Investigasi lapangannya menguatkan semua yang ada di email buktinya.

Di kota, Bu Cynthia berhasil membuat heboh di pengadilan. Dia balik menuntut Jaksa Bahar untuk fitnah dan penyalahgunaan wewenang. Media Kabar Kilat terus memberitakannya, membalikkan opini publik. Tagar SaveWartawanFitrah pun trending, mengalahkan gosip artis yang lagi cerai.

Tiga minggu berlalu. Fitrah kembali ke kota dengan penyamaran baru: kumis palsu dan topi baret. Di sebuah rumah aman, dia bertemu Bos Top dan Bu Cynthia. Semua bukti baru itu dia serahkan.

Bu Cynthia akhirnya tersenyum. Senyum lega yang pertama kali Fitrah lihat.

Bos Top mengangguk, matanya penuh keyakinan.

Fitrah menatap lencana wartawannya yang sudah lusuh. Dia siap. Pejabat tinggi dan Jaksa Bahar mungkin punya koneksi. Tapi Fitrah punya kebenaran, dan dukungan orang-orang kecil. Pertarungan terakhir, baik di meja hijau maupun di halaman media, sebentar lagi dimulai.


Halaman:

Komentar