Sabtu siang (6/12) lalu, Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta Utara jadi saksi sebuah misi kemanusiaan. Kapal Kemanusiaan PMIāKalla Lines bersiap berlayar, mengangkut bantuan untuk saudara-saudara kita yang terdampak banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat lah yang mengirimkan bantuan ini.
Asmawi Syam, Kepala Bidang Penanggulangan Bencana PMI Pusat, menjelaskan isi kiriman itu. Menurutnya, bantuan yang dikumpulkan cukup beragam, mulai dari bahan makanan, logistik keluarga, hingga perlengkapan kebersihan dan barang-barang kebutuhan dasar lainnya.
Rutenya sudah jelas. Kapal itu akan berangkat dari Jakarta menuju Pelabuhan Belawan di Medan. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan ke Lhokseumawe dan berakhir di Banda Aceh. Perkiraan waktu tempuhnya? Sekitar empat hari. Dua hari untuk sampai ke Belawan, lalu satu hari perjalanan ke Lhokseumawe, dan terakhir satu hari lagi menuju Banda Aceh.
Nah, bantuan apa saja yang dibawa? Jumlahnya tidak sedikit. Ada 31 unit truk tangki air bersih untuk memperkuat 29 unit yang sudah ada di lapangan. Lalu, 40 unit alkon dan 200 tandon air. Untuk kebutuhan logistik, ada 10.000 kompor lengkap dengan regulatornya, 50.000 sarung, serta 10.000 mi instan biasa dan 10.000 mi instan cup. Jangan lupa 10.000 karung beras ukuran 5 kilogram.
Masih ada lagi. PMI juga mengirimkan 17.500 pakaian baru, 6.000 masker kain, 600 sprayer, dan 600 terpal. Untuk kebutuhan khusus, tersedia 1.000 paket baby kit, 1.000 paket cleaning kit, dan 2.000 paket hygiene kit. Yang tak kalah penting, 88 personel PMI ikut dalam misi ini untuk memperkuat layanan di lokasi bencana.
Artikel Terkait
Hari Kedua Banjir, Tiga Kecamatan di Bandung Masih Terendam
Warga Batu Ampar Terjebak Rob, Jalan Penghubung Lumpuh Lagi
Tiga Menteri dan Pilihan Berat di Tengah Duka Sumatra
Dahnil Anzar Salurkan Bantuan Prabowo untuk Korban Banjir Aceh Tamiang