Material longsor masih menutupi sejumlah wilayah di Aceh. Salah satu yang terdampak parah adalah kawasan Aceh Tengah. Akses ke beberapa desa benar-benar terputus, membuat warga yang terdampak terus menunggu bantuan.
Namun begitu, bantuan mulai berdatangan. Anggota TNI dari Yonif 854/Dharma Kersaka Kodam Iskandar Muda turun langsung ke lapangan. Mereka membawa bantuan logistik yang diperintahkan langsung oleh KSAD, Jenderal Maruli Simanjuntak. Untuk menjangkau lokasi yang sulit, mereka menggunakan dua cara: lewat udara dengan helikopter dan lewat darat dengan mengandalkan sepeda motor.
Isi bantuan itu beragam, mulai dari bahan pangan pokok, makanan instan, sampai perlengkapan khusus untuk bayi dan ibu hamil. Juga ada obat-obatan, selimut, dan barang-barang kebutuhan mendasar lainnya. Semua ini ditujukan untuk enam desa yang masih terisolasi parah akibat jalan yang hancur dan tertimbun material banjir.
Desa-desa itu adalah Pameu, Paya Tampu, Kuala Rawa, Merandeh Paya, Tanjung, dan Lut Jaya.
Dari sebuah video yang beredar, terlihat proses penyaluran lewat udara. Sebuah helikopter MI-17 membawa puluhan dus bantuan, lalu menurunkannya di sebuah lapangan terbuka. Dari sana, barang-barang itu kemudian dibagikan ke titik-titik pengungsian warga.
Di sisi lain, perjalanan lewat darat jauh lebih berat. Sejumlah prajurit nekat menembus desa terisolir dengan motor. Jalannya bukan main sulitnya.
Artikel Terkait
DPR Soroti Penanganan Bencana Sumatera: Bantuan Harus Merata, BBM Jangan Langka
Sjafrie Buka Kartu: TKA China di Morowali Bukan Cuma Soal Tenaga Kerja
Korban dan Pelaku: Dua Wajah dari Satu Perang yang Tak Pernah Berakhir
Menlu Tegaskan: Bantuan Asing untuk Bencana Sumatera Belum Dibuka