Mereka seringkali harus turun dan bahkan menggotong motornya sendiri. Rintangan utamanya adalah material longsor yang memblokir jalan. Dengan susah payah, dibantu warga setempat, mereka menarik motor melewati tumpukan tanah dan bebatuan. Untuk menyeberangi jurang atau aliran air, mereka terpaksa memakai titian kayu darurat.
Pemandangannya jelas memperlihatkan betapa rusaknya infrastruktur di sana. Jalan-jalan putus diterjang pohon tumbang. Yang lebih menantang lagi, ada tumpukan tanah setinggi lebih dari dua meter yang harus dilalui. Di beberapa titik, longsoran yang lebih ringan masih bisa dilintasi motor biasa. Tapi di banyak tempat lain, hanya motor trail yang punya nyali untuk menerobos.
Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Joko Hadi Susilo, menegaskan bahwa prajuritnya bekerja keras menjangkau daerah-daerah yang belum tersentuh.
Joko mengakui, mendistribusikan bantuan ke wilayah terpencil bukan perkara mudah. Medannya berat, cuaca juga tak bisa ditebak. Meski begitu, semangat para prajurit tak surut dalam menjalankan tugas kemanusiaan ini.
Joko memastikan TNI AD tak akan mundur dan akan terus berada di depan untuk membantu pemulihan Aceh Tengah.
Artikel Terkait
DPR Soroti Penanganan Bencana Sumatera: Bantuan Harus Merata, BBM Jangan Langka
Sjafrie Buka Kartu: TKA China di Morowali Bukan Cuma Soal Tenaga Kerja
Korban dan Pelaku: Dua Wajah dari Satu Perang yang Tak Pernah Berakhir
Menlu Tegaskan: Bantuan Asing untuk Bencana Sumatera Belum Dibuka