Mereka bilang ini tumbang alami. Tapi coba lihat potongannya, begitu rapi. Bahkan ada nomor di batang kayunya. Kok bisa?
Menurut sejumlah saksi yang melihat langsung, kondisi di lapangan jauh dari kata "alami". Pohon-pohon itu tergeletak dengan potongan yang presisi, seolah dipotong dengan gergaji mesin, bukan karena angin kencang atau usia tua. Yang lebih mencurigakan lagi, beberapa batang kayu besar terlihat jelas dicap dengan nomor seri.
Di sisi lain, klaim resmi tetap bersikukuh. Penyebabnya disebut-sebut faktor cuaca ekstrem. Namun begitu, bagi yang pernah hidup dekat hutan, penjelasan itu terdengar janggal. Hutan tak pernah hilang begitu saja. Ia dikeruk, ditebang, dan diambil isinya demi keuntungan sesaat. Selama pola itu terus berlangsung, bencana alam banjir bandang, tanah longsor, kekeringan hanya akan menjadi tamu yang semakin sering datang.
waw 👍
— 𝐂𝐚𝐤 𝐃𝐞𝐞𝐩🚴♂️ (@CakD3pp) December 4, 2025
Artikel Terkait
Banjir Dosa: Ketika Maksiat Kolektif Mengundang Bencana
SIM Keliling Bandung Siap Layani Perpanjangan di Dua Titik Hari Ini
Ketika Hutan Lenyap, yang Tumbuh Hanyalah Alasan
Pernikahan Tertunda, Dua Aktivis Lingkungan Ditahan Usai Diduga Dibuntuti