Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, masih berjuang melawan genangan air. Di tengah situasi itu, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono hadir untuk meninjau langsung kondisi korban, Kamis lalu. Kunjungan ini merupakan lanjutan dari peninjauannya di wilayah terdampak banjir lainnya, Aceh Tamiang.
Dari laporan yang diterimanya, situasinya cukup serius. Banjir disebutkan telah melanda 16 kecamatan, mengganggu kehidupan sekitar 200 ribu jiwa. "Kemensos bersama Dinsos dan Tagana menyalurkan bantuan logistik, buffer stock, dan makanan untuk warga terdampak," ujar Agus Jabo.
Ia menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan mendesak, pemerintah pusat bergerak cepat bersama pemda setempat. Saat ini, sudah ada satu dapur umum induk yang beroperasi di Kantor Dinsos Langkat. Tak hanya itu, tiga dapur umum mandiri juga didirikan dengan sokongan Kemensos.
Kalau dijumlah, seluruh dapur itu mampu memproduksi kurang lebih 6.000 porsi makanan setiap harinya. Jumlah yang tak sedikit, untuk sekadar mengisi perut para pengungsi yang kehilangan tempat tinggal.
Menurut Agus Jabo, prioritas utama saat ini jelas: memenuhi kebutuhan pokok di masa darurat. Mulai dari makanan, pakaian untuk keluarga, tenda, selimut, hingga kasur. Namun begitu, persoalan lain seperti air bersih, listrik, dan pasokan BBM juga tak kalah penting dan sedang diupayakan pemenuhannya.
"Kami ingin memastikan kebutuhan dasar di masa tanggap darurat ini terpenuhi dulu. Selanjutnya kami usahakan air bersih, listrik, dan BBM bisa segera masuk," jelasnya lebih lanjut.
Artikel Terkait
Putin Tegaskan Ambisi Merebut Donbas, Jalan Damai Terasa Semakin Berliku
Jokowi Mania Tantang Roy Suryo: Bukti Ijazah Asli Akan Dibuka di Pengadilan
Kampung Ciseah Mekar Terendam, Banjir Lebih Parah dari 12 Tahun Lalu
Direktur PT PMT Ditahan, Limbah Besi Bekas Picu Radiasi Cesium di Cikande