Ancaman langsung dari Gedung Putih itu pun langsung mendapat respons. Presiden Kolombia, Gustavo Petro, tak tinggal diam. Ia dengan tegas membalas pernyataan Trump.
"Jangan ancam kedaulatan kami, atau kalian akan membangunkan jaguar. Menyerang kedaulatan kami adalah deklarasi perang," kata Petro dengan nada keras.
Di sisi lain, Petro juga menyoroti cara kerja negaranya dalam memerangi narkoba. Menurutnya, Kolombia telah menghancurkan laboratorium narkoba setiap 40 menit dan itu semua dilakukan tanpa perlu menggunakan satu rudal pun. Pernyataannya itu seperti ingin menunjukkan bahwa perang melawan narkoba tidak selalu harus diselesaikan dengan kekuatan militer yang brutal.
Kondisinya jadi makin rumit. Ancaman saling menyasar antara dua sekutu lama ini menciptakan ketegangan baru di kawasan yang sudah cukup bergejolak.
Artikel Terkait
Gaji Petugas Sapu Asal China di Morowali Tembus Rp18 Juta, Pekerja Lokal Meradang
Kompensasi Rp1,7 Miliar untuk Keluarga Korban Kebakaran Apartemen Pekerja Migran di Hong Kong
Menteri Lingkungan Hidup Buka Suara: 43 Ribu Hektar Hutan Sumatera Lenyap Picu Banjir Bandang
Satelit Tangkap Lanskap Hancur Usai Banjir Bandang Melumat Sumatera