Seorang pria berusia 60 tahun di Berlin baru saja menjadi berita besar di dunia medis. Ia adalah orang ketujuh dalam sejarah yang dinyatakan sembuh dari HIV. Yang menarik, kesembuhan ini datang bukan dari obat khusus virusnya, melainkan sebagai efek samping yang luar biasa dari pengobatan kanker yang ia jalani.
Pasien yang disebut sebagai B2 ini didiagnosis HIV pada 2009. Enam tahun lalu, ia menjalani transplantasi sel punca untuk mengatasi leukemia mieloid akut (AML). Kini, setelah bertahun-tahun berhenti minum obat antiretroviral, tak ada satu pun jejak virus yang bisa ditemukan di tubuhnya.
Cerita ini tentu mengingatkan kita pada Timothy Ray Brown, kasus pertama yang menggemparkan dunia pada 2008. Brown, yang juga punya HIV dan leukemia, sembuh total setelah transplantasi serupa. Rahasianya? Donor sel puncanya memiliki mutasi genetik langka bernama CCR5 Δ32 di kedua salinan gennya. Mutasi ini membuat sel kebal terhadap infeksi HIV.
Namun begitu, kasus B2 ini punya keunikan sendiri dan agak membingungkan para ilmuwan.
Donor untuk B2 hanya punya satu salinan gen dengan mutasi CCR5 Δ32, bukan dua. Secara teori, satu salinan seharusnya tidak cukup untuk memberikan perlindungan penuh. Tapi nyatanya, hasilnya justru sukses. Ini pertanyaan besar yang masih menggantung.
“Kami belum sepenuhnya paham mekanismenya,” kata seorang peneliti yang terlibat. “B2 sendiri sebenarnya memiliki satu salinan mutasi itu sejak awal, tapi tetap terinfeksi HIV. Jadi, apakah mutasi tunggal dari donor itu yang berperan, atau ada faktor lain? Masih misterius.”
Di sisi lain, temuan ini tetap membawa angin segar. Jika satu salinan mutasi saja bisa berkontribusi pada kesembuhan, maka pool donor potensial bakal jauh lebih luas. Mencari donor dengan dua salinan mutasi itu ibarat mencari jarum di jerami.
Artikel Terkait
Trump Ancam Serang Negara Pengedar Narkoba ke AS, Kolombia Balas: Itu Deklarasi Perang!
Fokus Darurat: Akses Logistik ke Aceh Tamiang dan Tapsel Jadi Prioritas Utama
Rob Rendam Jalan RE Martadinata, Lalu Lintas Tanjung Priok Lumpuh
Menaker Buka Rapimnas Serikat Pekerja Parekraf, Fokus ke Pariwisata Hijau