Pertanyaan tentang dugaan praktik pembalakan liar pun tak terhindarkan. Menanggapi hal itu, Muzani langsung menjawab.
Menurut Muzani, dari sejumlah foto dan rekaman lapangan yang ia amati, terlihat jelas tumpukan kayu hanyut yang membanjiri daerah terdampak. Yang menarik, kayu-kayu itu diduga bukan berasal dari pohon yang baru roboh akibat badai. Melainkan, tampak seperti kayu bekas tebangan lama.
Temuan ini bukan hal sepele. Di sisi lain, ia mengindikasikan sesuatu yang lebih serius: pembalakan liar kemungkinan besar menjadi faktor yang memperburuk dampak bencana. Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat adalah wilayah-wilayah yang disebutnya.
Lalu, bagaimana dengan laporan yang diterima Presiden? Muzani menegaskan, Kepala Negara sudah memperoleh gambaran yang utuh dan lengkap terkait akar permasalahan banjir ini. Semua masukan telah sampai ke meja kerjanya.
(Sumber: ANTARA)
Artikel Terkait
Nelayan Pangandaran Tewas Diterjang Ombak di Perairan Gunungkidul
Sido Muncul Salurkan Rp 900 Juta untuk Korban Banjir dan Longsor Sumatera
Presiden Lee Usulkan 3 Desember Jadi Hari Libur Nasional, Peringatan Kemenangan Damai Rakyat Atas Kudeta
Mantan Karyawan IMIP Bongkar Modus Sembunyikan Ribuan Pekerja China Saat Sidak