Banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera belakangan ini memantik perdebatan sengit. Penyebabnya? Banyak yang menduga aktivitas pembalakan liar ikut andil memperparah situasi. Ketua MPR Ahmad Muzani punya pandangan menarik soal ini.
Berdasarkan sejumlah gambar dan foto yang beredar luas entah dari Aceh atau Sumatera Utara Muzani melihat ada indikasi kuat. Kayu-kayu yang hanyut terbawa arus banjir itu, menurut pengamatannya, bukanlah kayu baru yang roboh karena badai. Melainkan, kayu hasil tebangan yang sudah lama.
"Kalau dari lihat gambar-gambar dan foto-foto yang kami saksikan, entah di Aceh, entah di Sumatera Utara, sepertinya kayu-kayu yang hanyut itu kayu-kayu hasil tebangan itu, yang cukup lama," ujar Muzani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (2/12).
Ia menegaskan poin penting. Jika dugaan itu benar, maka praktik pembalakan liar adalah faktor serius yang memperburuk bencana alam ini. Bukan sekadar fenomena biasa.
"Jadi, itu artinya kalau itu betul, ya, kalau itu betul, itu berarti ada pembalakan liar yang tidak terkendali yang menjadi salah satu sebab bencana ini bisa memperparah dan diperparah," tegasnya.
Lalu, apa langkah selanjutnya? Muzani mendesak para pemangku kebijakan di sektor lingkungan untuk benar-benar membuka mata. Jangan sampai abai. Menurutnya, kelalaian dalam hal ini bisa berakibat fatal untuk generasi mendatang.
Artikel Terkait
Santri Tunanetra Bakal Ramaikan Quran Camp di Bogor
Dedi Mulyadi Sewa Dua Pesawat, Bawa Bantuan Rp 7 Miliar untuk Korban Bencana Sumbar
Imigrasi dan Kemlu Sepakati Kolaborasi Baru untuk Penanganan WNA
Purnawirawan Polri Buka Suara: Bintara di Madura Harus Bayar Rp 200 Juta