Video itu tiba-tiba ramai di Instagram. Seorang pria asal Langkat dengan lantang mengaku jadi korban pemerasan oknum TNI. Ceritanya, dia sedang ingin mengirim bantuan logistik untuk korban banjir bandang dan longsor di Sumatera Utara. Karena butuh dukungan, dia pun menghubungi Kodam setempat.
Namun begitu, alih-alih dibantu, pria itu justru mengklaim dimintai sejumlah uang. Ada negoisasi, katanya, tapi akhirnya urung diberi. Dia pun memilih batal.
Tak cuma itu. Dalam pengakuannya, dia juga sempat diperas oleh oknum DPR saat proses serupa. Siapa orangnya? Itu yang tidak dijelaskan lebih lanjut.
Yang menarik, tak lama setelah video itu menyebar dan jadi perbincangan, postingannya hilang. Sudah tidak bisa diakses lagi.
Permintaan TNI: Sertakan Bukti, Jangan Cuma Klaim
Merespons viralnya video tersebut, Mabes TNI angkat bicara. Kapuspen TNI Mayjen (Mar) Freddy Ardianzah meminta pria itu melengkapi pengaduannya dengan bukti yang jelas. Soalnya, cerita itu cuma disampaikan lewat video pendek tanpa ada dokumen penunjang.
Artikel Terkait
Imigrasi dan Kemlu Sepakati Kolaborasi Baru untuk Penanganan WNA
Purnawirawan Polri Buka Suara: Bintara di Madura Harus Bayar Rp 200 Juta
Bencana Aceh: Korban Tewas Tembus 218 Jiwa, 227 Masih Hilang
PBNU Pecat Gus Yahya, Muktamar Luar Biasa Siap Digelar