Namun begitu, luka keluarga bertambah dalam. Mereka mendapat cerita bahwa Dina meninggal bukan dalam upaya menyelamatkan diri sendiri.
“Katanya terjebak di ruangan. Mau turun tidak bisa, karena asap dari bawah, jadi hanya bisa bertahan,”
ucap Riko. Informasi yang beredar menyebut, ia berusaha melindungi majikannya saat tragedi itu terjadi.
Dina adalah tulang punggung keluarga. Sudah empat tahun ia bekerja sebagai pekerja migran di Hong Kong. Sebagai anak pertama dari empat bersaudara, ia meninggalkan suami dan seorang anak yang kini duduk di bangku kelas IX SMP.
“Ini tahun kedua kontrak kerja, kontrak yang pertama habis lalu kembali memperpanjang dengan majikan yang sama,”
jelas Riko.
Kebakaran sendiri terjadi pada Rabu (26/11) siang. Saat itu, kompleks hunian yang terdiri dari delapan gedung setinggi 32 lantai itu sedang menjalani pemeliharaan. Tujuh dari delapan gedung dipenuhi perancah bambu dan jaring hijau. Bahan-bahan yang mudah terbakar itulah, diduga, yang membuat api dengan cepat menjalar dari satu blok ke blok lain.
Apartemen dengan 2.000 unit ini dihuni sekitar 4.500 orang. Ratusan di antaranya adalah WNI yang bekerja sebagai tenaga domestik. Mereka mencari penghidupan di sana, jauh dari kampung halaman, dengan segala harapan dan risikonya.
Artikel Terkait
Kepala Rutan Baru KPK Dilantik, Integritas Jadi Taruhan
RUU Penyesuaian Pidana Dikebut, Pasal Narkotika Rawan Lenyap
Ridwan Kamil Penuhi Panggilan KPK, Diperiksa sebagai Saksi Kasus Iklan Bank BJB
Banjir Aceh Bongkar Praktik Ilegal: Gelondongan Kayu Serbu Permukiman