Nada suaranya tegas. "Kami tidak bisa membenarkan serangan-serangan ini. Titik. Peringatan yang diperlukan sudah kami sampaikan ke semua pihak terkait soal insiden seperti ini."
Di sisi lain, pemerintah Turki pada Sabtu lalu memberikan klarifikasi lebih rinci. Kapal yang diserang itu adalah Virat, sebuah kapal tanker yang disebut-sebut bagian dari 'armada bayangan' Rusia. Serangan oleh kapal tanpa awak itu terjadi Jumat malam, sekitar 56 kilometer dari pesisir Laut Hitam Turki.
Namun begitu, narasinya punya sisi lain. Seorang pejabat Ukraina, juga pada hari Sabtu, mengakui keterlibatan mereka. Menurut pejabat itu, drone laut Ukraina memang sengaja menghantam dua kapal tanker yang sedang dikenai sanksi.
Kapal-kapal itu sedang menuju pelabuhan Rusia untuk memuat minyak, yang rencananya akan dikirim ke pasar luar negeri. Tujuannya jelas: upaya Kyiv untuk terus menekan industri minyak Rusia, yang memang raksasa itu.
Artikel Terkait
Eggi Sudjana Ungkap Cekal 8 Orang, Termasuk Dirinya dan Pengamat Hukum
550 Paket Sembako Disalurkan untuk Warga Tuna Netra di Bekasi
Natal di Rumah: Saatnya Ciptakan Kenangan Intim yang Tak Terlupakan
Ulil Abshar dan Dosa Moral di Balik Bencana Sumatera