Rapat koordinasi di Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (1/12), diwarnai peringatan serius. Lodewijk F. Paulus, sang Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, meminta semua pihak meningkatkan kewaspadaan. Fokusnya? Dampak fenomena iklim ekstrem yang sedang terjadi, terutama kemunculan Siklon Tropis Senyar.
Menurut Lodewijk, siklon ini berada dalam kondisi anomali. Yang menarik, ia menyoroti langkah antisipasi Filipina. Negeri itu disebut sudah punya persiapan yang lebih matang menghadapi terbentuknya siklon serupa.
Tak main-main, Siklon Tropis Senyar diduga menjadi salah satu pemicu bencana hebat di Sumatra. Banjir bandang dan tanah longsor telah menerjang tiga provinsi: Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Artikel Terkait
Duka dan Harapan di Sumatera: Alumni Akpol 2005 Kirim Ribuan Paket untuk Korban Bencana
Prabowo Tinjau Pengungsian Pandan, Serukan Solidaritas sebagai Kunci Pulihkan Korban Banjir Bandang
Skandal Proyek Banjir Hantu: Amarah Publik Filipina Mencapai Titik Didih
KIP Beri Tenggat 7 Hari ke KPU untuk Serahkan Berita Acara Ijazah Jokowi