“Pulang pun berantem terus. Alex-nya enggak mau dipisah dari Arum, dari anak saya,” imbuh Sayem.
Arum sendiri diketahui bekerja sebagai tenaga migran di Malaysia. Jarak pun semakin memperumit keadaan.
Di sisi lain, keluarga menduga ada motif balas dendam di balik penculikan Alvaro. Mereka curiga Alex sengaja menculik agar Arum mau pulang dari Malaysia.
“Mungkin dendamnya begini, nyulik Alvaro itu supaya Arum pulang,” duganya.
Meski demikian, Sayem mengaku Alex tak pernah secara terang-terangan mengancam. Semua dugaan itu muncul dari analisis keluarga melihat situasi yang ada.
“Tapi dia ancam sih enggak pernah, enggak sempat diomong. Tapi, kirain saya sama keluarga begitu, supaya Arum-nya balik bareng-bareng lagi sama si Alex. Cuma anak saya udah enggak mau,” pungkasnya.
Alvaro pertama kali hilang usai salat Asar di Masjid Jami Al-Muflihun, Pesanggrahan. Masjid itu letaknya masih dalam satu lingkungan rumahnya.
Delapan bulan kemudian, pencarian berakhir pilu. Jenazahnya ditemukan mengapung di Kali Cirewed, Bogor. Dan kini, Alex Iskandar resmi ditetapkan sebagai tersangka penculikan dan pembunuhan Alvaro.
Artikel Terkait
Kapal Tanker Iran dan Muatan Minyak Senilai Triliunan Rupiah Segera Dilelang di Batam
WPS Office: Ketika Perangkat Lunak Diam-Diam Mengambil Alih Pekerjaan Sehari-hari
Wali Kota dan Gubernur Turun Langsung, Intip Wajah Baru Ikon Palembang
Guru di Ujung Talaud: Gaji Susut, Komputer Pinjam, Semangat Tak Pernah Luntur