Dari Lapangan Santo Petrus yang dipenuhi umat, suara Paus Leo XIV menggema, penuh keprihatinan. Ia mendesak pembebasan segera para siswa dan guru yang menjadi korban penculikan di Nigeria. Permohonan itu disampaikan pada akhir misa, Minggu (23/11), menyentuh hati banyak yang hadir.
"Saya merasakan duka yang mendalam, khususnya bagi banyak anak perempuan dan laki-laki yang diculik dan bagi keluarga mereka yang berduka," ujar Paus.
Lebih lanjut, dengan nada yang lugas, beliau menambahkan, "Saya menyampaikan permohonan yang tulus agar para sandera segera dibebaskan dan mendesak pihak berwenang untuk mengambil keputusan yang tepat dan tepat waktu untuk memastikan pembebasan mereka."
Nigeria sendiri sedang dilanda gelombang kekerasan yang mencemaskan. Hanya dalam seminggu, setidaknya tiga insiden penyerangan dan penculikan besar terjadi. Dimulai dengan 25 siswa yang diambil paksa dari sebuah sekolah di Negara Bagian Kebby. Tak lama setelahnya, teror berlanjut dengan serangan mematikan di sebuah gereja di Kwara yang menewaskan dua orang.
Puncaknya, kelompok bersenjata itu menyasar Sekolah Katolik St. Mary di Negara Bagian Niger. Mereka membawa lari 303 siswa dan 12 guru dalam satu aksi yang begitu berani.
Namun begitu, ada secercah kabar baik di tengah situasi suram ini. Otoritas sekolah mengonfirmasi bahwa 50 dari 303 siswa St. Mary berhasil lolas dari cengkeraman penculik. Mereka kembali ke pelukan keluarga masing-masing.
Menurut Pendeta Bulus Dauwa Yohanna, Ketua Asosiasi Kristen Nigeria untuk Negara Bagian Niger, kelima puluh siswa itu melarikan diri satu per satu antara hari Jumat dan Sabtu.
Artikel Terkait
Gus Zulfa Diusulkan Jadi Penjabat Ketum PBNU, Ini Enam Alasannya
Departemen Elon Musk Bubar Dini, Kontroversi Transparansi dan PHK Massal Terkuak
Tragedi di Canggu: Backpacker Tewas, Enam Turis Lainnya Keracunan di Hostel Bali
Ayah di Gorontalo Bebas Usai Hajar Pelaku yang Cabuli Anak Tirinya