Yang membuat keluarga tak curiga, Alex bahkan terlibat aktif dalam pencarian sejak hari pertama Alvaro hilang. Ia ikut keliling mencari, bahkan mengantar Tugimin ke kantor polisi untuk melaporkan kehilangan cucunya. Setelah itu pun, ia masih rutin datang, hampir seminggu atau dua minggu sekali, seolah ikut merasakan kegelisahan keluarga. "Baik orangnya," ujar Tugimin tentang kesan terakhirnya.
Namun begitu, semua kesan baik itu kini hancur berantakan. Tugimin mengaku sangat kecewa. "Ternyata seperti itu, akhirnya kok seperti ini jadinya," keluhnya. Ia tak menyangka orang yang selama ini dianggap baik justru membawa luka yang begitu dalam bagi keluarganya. "Akhirnya saya juga waduh, orang sebaik ini kenapa akhirnya kok malah membuat kita sakit dan syok keluarga," tuturnya pilu.
Alvaro pertama kali dilaporkan hilang pada Maret 2025. Saat itu, ia terakhir terlihat usai menunaikan salat Asar di Masjid Jami Al-Muflihun, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, yang letaknya tak jauh dari rumahnya. Delapan bulan kemudian, jawaban dari misteri hilangnya itu akhirnya datang, meski dengan akhir yang tak diharapkan siapapun.
Artikel Terkait
Laporan BTselem Ungkap Kematian Ribuan Warga Palestina di Tepi Barat
Dhani Buka Suara Soal Pemecatan dari PBNU: Dipecat karena Aktif Ikut 212
Polda Metro Bongkar Klaim Palsu Anak Propam dalam Video Viral
Monas Siap Dijubeli Jutaan Orang untuk Reuni 212, Palestina Jadi Sorotan