Yang tersisa hanyalah beberapa pohon yang masih tegak berdiri, meski sebagian batangnya sudah tertimbun material. Di balik kehancuran itu, air terlihat mengalir turun dari lereng, menambah kesan muram lanskap yang porak-poranda.
Seorang pemuda di lokasi dengan singkat namun jelas menggambarkan situasinya.
“SD 2 (Supiturang) ya itu, sudah rata tanah,” ucapnya.
Artikel Terkait
DPR dan Polda Metro Jaya Gelar Rapat Tertutup, Sosialisasi KUHAP 2026 Jadi Agenda Utama
Polres Sintang Gelar Sidang Kode Etik untuk Anggota yang Mangkir Tugas
BLTS Kesra Lampung Cair, 400 Ribu Keluarga Bisa Ambil Bantuan di Pos Indonesia
Aturan BPJS Non-Berjenjang Terganjal Kesiapan Kamar Pasien