Hari demi hari, tentara Zionis malah mulai menghindari daerah sekitar kota. Para pejuang malah keluar menyerang konvoi logistik mereka di dekat pagar. Lalu beredar anggapan Beit Hanoun jatuh, semua pejuang syahid.
Tapi tiba-tiba, kota itu "hidup" lagi. Serangan mendadak datang, bikin pasukan Israel kocar-kacir. Kemunculan ini bikin panik pemimpin Zionis. Mereka kerahkan lebih banyak pasukan, ratakan kota sampai jadi ladang kosong, bom tanpa henti, kirim kendaraan berisi bahan peledak ke setiap sudut.
Agustus 2024, mereka klaim Beit Hanoun sudah "berubah jadi debu". Tapi cuma sebulan kemudian, pasukan yang sama bilang mereka diserang saat coba merebut pinggiran Beit Hanoun.
Bagaimana mungkin yang sudah "hancur total" masih bisa melawan?
Secara logis, sampai sekarang pejabat militer Amerika dan Zionis masih menyebut tiga wilayah yang dihuni pejuang: Beit Hanoun, Khan Younis, dan Rafah. Tiga titik kecil. Tiga tempat yang sudah dihancurkan berulang kali.
Tapi di bawah puing, di dalam terowongan, di antara debu dan batu berserakan—masih ada pejuang yang bertahan. Tidur dalam gelap, bangun dengan keyakinan yang tak pernah luntur.
Di sini kita balik lagi pada yang ghaib. Apa yang terjadi di Beit Hanoun tak bisa dijelaskan cuma pakai statistik atau logika militer. Ini menyentuh sesuatu yang lebih dalam. Pertolongan Tuhan yang turun pada mereka yang berjuang tulus, pantang menyerah, dan pasrahkan sepenuhnya pada-Nya.
Keyakinan pada yang ghaib inilah yang terus menyulut semangat Muslimin, meski senjata seadanya, untuk terus melawan Israel.
Kapan kemenangan datang? Itu urusan ghaib, ada di "arsip" Allah SWT.
Tugas kita cuma satu: terus berjuang membebaskan Al-Aqsa, tanpa ragu, tanpa merasa lemah dengan kondisi sekarang. Karena semua rahasia kekuatan dan kemenangan—itu milik Allah. Bukan milik musuh atau kekuatan besar dunia mana pun.
وَعِندَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ
"Dan di sisi-Nya kunci-kunci yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya selain Dia."
وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَمَا تَسْقُطُ مِن وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ
"Dia tahu apa yang ada di darat dan laut. Tak sehelai daun pun jatuh tanpa Dia tahu. Tak ada biji dalam kegelapan bumi, tak ada yang basah atau kering, kecuali tercatat dalam Kitab yang nyata."
Artikel Terkait
Duka di Balik Reruntuhan: SD Supiturang Lenyap Diterjang Awan Panas Semeru
Kakek 62 Tahun Diamankan Usai Perlihatkan Kemaluan ke Pelari di Bendungan Hilir
Kratom Kalbar Menuju Panggung Dunia, DPR Godok Regulasi Strategis
Maluku: Mata Raksasa Intelijen di Jalur Strategis Indo-Pasifik