Vanessa, ibu Anjani, yang turut mendampingi saat itu, membocorkan sedikit cerita. Rupanya, ini semua berawal dari sebuah pertemuan kebetulan dengan CEO dari UEA. "Beliau menyampaikan bahwa di RS ini ada piano, dan beliau ingin suasana rumah sakit terasa rileks, ada yang mainkan piano agar pasien dan pengunjung merasa tenang," cerita Vanessa.
Kebetulan yang beruntung. Vanessa yang sempat bercerita bahwa anaknya baru belajar piano, langsung mendapat respons positif. "Saya enggak nyangka. Saya bilang, 'anak saya baru belajar les piano ini pak,' terus langsung direspons, ditawari untuk main di sini. Gayung bersambut, lah," kenangnya dengan senyum.
Menurut Vanessa, bakat putrinya itu masih sangat hijau. Baru satu tahun Anjani menekuni piano. Untuk membangun kepercayaan dirinya, Vanessa sering mendorongnya ikut lomba. "Jadi ini beberapa kali ikut lomba, saya latih ikut lomba supaya percaya dirinya muncul," tuturnya. Tak lupa, ia menyampaikan rasa terima kasihnya yang mendalam kepada Presiden Prabowo yang telah memberi kesempatan pada Anjani.
Di sisi lain, peresmian rumah sakit jantung ini sendiri merupakan buah kerja sama pemerintah Indonesia dengan Uni Emirat Arab. Prabowo hadir didampingi sejumlah menteri, seperti Menkes Budi Gunadi Sadikin, Menko PMK Pratikno, dan beberapa pejabat tinggi lainnya. Sementara dari pihak UEA, hadir utusan khusus Presiden UEA serta Menteri Energi dan Infrastruktur, Suhail Al Mazrouei.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam sambutannya menegaskan, peresmian ini bukan sekadar acara seremonial belaka. "Ini adalah lambang kerja sama erat antara bangsa Indonesia dan UEA," katanya. Proyek yang dimulai dua tahun silam di era Jokowi ini menelan anggaran fantastis, sekitar Rp 400 miliar. Rinciannya, Rp 250 miliar untuk pembangunan gedung dan Rp 150 miliar untuk pengadaan peralatan medis. RS yang memiliki 100 kamar dan 3 kamar operasi ini diharapkan bisa menjadi pusat jantung terkemuka di wilayah Jawa Tengah.
Artikel Terkait
Politiser Golkar Ditetapkan sebagai Tersangka Usai Aniaya Pramugari di Pesawat
Demokrasi di Ujung Tanduk: Proyeksi Gerakan Sipil ASEAN dan Ujian Berat Indonesia
Lampung-Banten Resmi Ajukan Tuan Rumah PON 2032, Siapkan Dana Awal Rp1 Miliar
Program Makan Gratis Serap 300 Kilogram Kedelai per Dapur Setiap Hari