Gunung Semeru Muntahkan Awan Panas 8,5 Kilometer, Status Siaga Tertinggi Ditetapkan

- Kamis, 20 November 2025 | 06:36 WIB
Gunung Semeru Muntahkan Awan Panas 8,5 Kilometer, Status Siaga Tertinggi Ditetapkan

Tanggap Darurat Ditetapkan Selama Seminggu

Merespons situasi ini, Pemkab Lumajang akan menetapkan status tanggap darurat selama 7 hari, mulai 19 hingga 26 November 2025. Abdul Muhari dari BNPB berharap dengan status ini, penanganan darurat bisa lebih efektif.

Hingga Rabu malam, tercatat tiga desa di Lumajang yang terdampak: Supiturang, Oro-Oro Ombo di Pronojiwo, dan Penanggal di Candipuro. Warga di ketiga desa ini sudah dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

Nasib 178 Pendaki di Ranu Kumbolo

Yang cukup mengkhawatirkan, sebanyak 178 orang masih berada di Ranu Kumbolo saat erupsi terjadi. Menurut Septi Eka Wardhani dari BB TNBTS, mereka terdiri dari pendaki, petugas, hingga tim Kementerian Pariwisata.

Namun begitu, kabar baik datang dari Humas BB TNBTS Endrip Wahyutama. "Untuk saat ini, kondisi di Ranu Kumbolo relatif aman," katanya. Lokasi Ranu Kumbolo yang berada di utara ternyata berlawanan dengan arah awan panas yang menuju tenggara-selatan. Rencananya, para pendaki akan turun ke Ranupani pada Kamis pagi pukul 08.00 WIB.

Larangan Aktivitas di Radius 20 Km

BNPB mengeluarkan imbauan keras. Abdul Muhari meminta semua aktivitas, termasuk ekonomi, dihentikan sepanjang Besuk Kobokan dalam radius 20 kilometer. Sungai ini memang dikenal sebagai jalur lahar Semeru.

"Tidak boleh ada aktivitas apa pun," tegasnya. Pemerintah daerah bersama TNI-Polri diminta menutup akses ke daerah tersebut dan memasang penanda visual yang jelas. Radius 500 meter dari sungai yang mengarah ke Besuk Kobokan juga termasuk zona berbahaya.


Halaman:

Komentar