Perspirex Tegaskan Komitmen di Indonesia dengan Distributor Baru

JAKARTA - Kontroversi mengenai kepergian Perspirex dari pasar Indonesia akhirnya terjawab sudah. Melalui konferensi pers khusus, brand antiperspirant asal Denmark ini secara resmi membantah kabar hengkang dan justru mengumumkan babak baru operasionalnya di tanah air.

Dalam gelaran "Perspirex 2.0: New Distribution, Same Legendary Protection" di JW Marriott Jakarta, Selasa (18/11), manajemen mengklarifikasi bahwa mereka tidak pernah meninggalkan Indonesia, melainkan melakukan transformasi strategis melalui penunjukan distributor nasional baru.

Era Baru Distribusi

Mulai tahun 2025, PT Bintang Distribution & Logistics Group resmi ditunjuk Orkla Health International sebagai Official National Distributor tunggal produk Perspirex di Indonesia.

"Perusahaan yang berdiri sejak 2010 ini telah berfokus sebagai importir dan international distributor produk FMCG dengan jaringan lebih dari 37 distributor di seluruh Indonesia. Kami mewakili berbagai brand global dari Eropa, Denmark, Mesir, China, Korea, Singapura, hingga Malaysia," tegas CEO Bintang Distribution & Logistics Group, Herman The.

Kepercayaan ini diberikan menyusul kesuksesan Bintang Distribution & Logistics Group dalam mengembangkan brand Jordan sejak 2018 dan meraih penghargaan Best Growth Company empat tahun berturut-turut di kawasan Asia Pacific.

Solusi Cerdas untuk Masalah Klasik

Perspirex hadir sebagai extra effective anti-perspirant yang secara khusus dirancang untuk mengatasi masalah excessive sweating atau keringat berlebih. Produk ini diproduksi oleh Denmark Riemann A/S, bagian dari Orkla Health Group, dengan standar riset dan uji klinis ketat.

Herman The menambahkan bahwa konsumen Indonesia kini semakin cerdas dalam memilih produk. Pertimbangan tidak lagi sekadar harga, tetapi mencakup aspek keamanan, kualitas, dan bukti efektivitas.

"Kami yakin konsumen yang semakin dewasa dan selektif di masa kini dapat memilih produk yang benar-benar cocok dengan kebutuhan mereka. Mereka tidak lagi hanya melihat harga, tetapi juga mempertimbangkan efektivitas, safety, dan bahkan sustainability," papar Herman.

Membedah Mekanisme Kerja