Teknologi pencarian turut dimaksimalkan dengan pengerahan unit anjing pelacak (K-9) yang menyisir titik-titik rawan reruntuhan. Metode kombinasi antara tenaga manusia, alat berat, dan teknologi ini diharapkan dapat mengoptimalkan proses pencarian korban yang masih tertimbun.
"Hingga hari ini, tim telah berhasil mengevakuasi 18 korban meninggal dunia. Operasi terus dilanjutkan dengan penuh kehati-hatian meskipun kondisi medan yang berat," dikonfirmasi dari posko komando SAR.
Semangat kemanusiaan menjadi pendorong utama bagi seluruh relawan dan personel yang terlibat. Di tengah tantangan lokasi yang kompleks, operasi terus berlanjut dengan harapan dapat memberikan kepastian bagi keluarga yang masih menanti kabar anggota keluarganya.
Pihak berwenang menginstruksikan agar operasi pencarian dilakukan dengan standar keselamatan tinggi, mengingat kondisi tanah di area bencana masih labil dan berpotensi menimbulkan risiko tambahan bagi tim di lapangan.
Artikel Terkait
Bripda Fauzan Dipecat Polri: Kronologi Lengkap Kasus KDRT dan Sanksi Ganda
Bareskrim Polri Musnahkan Ladang Ganja 51,75 Hektare di Aceh, Selamatkan Rp 621 Miliar
Masa Depan Inovasi Global: Mengapa Blokade Teknologi Justru Memicu Kemajuan Mandiri
Kronologi Lengkap Pria Tewas Tertabrak KRL di Kalibata: Diduga karena Telepon Saat Menyeberang