Prof Dr Tono Saksono Siap Bela Roy Suryo sebagai Saksi Ahli Fotogrametri
Dukungan terhadap Roy Suryo dan kawan-kawan yang ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Metro Jaya terkait kasus dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo terus bermunculan. Kali ini, dukungan datang dari kalangan akademisi, yaitu Prof Dr Tono Saksono, seorang pakar di bidang fotogrametri.
Fotogrametri adalah ilmu, seni, dan teknologi untuk memperoleh informasi yang dapat diandalkan tentang objek fisik dan lingkungan melalui proses merekam, mengukur, dan menafsirkan gambar fotografis. Prof Dr Tono Saksono menyatakan kesediaannya untuk tampil sebagai saksi ahli guna mendukung Roy Suryo dan kawan-kawan dalam proses persidangan nanti.
Komitmennya untuk memberikan dukungan secara total disampaikan dalam sebuah acara di kanal YouTube Forum Keadilan, yang dipandu oleh Margi Syarif. Dalam acara tersebut, Prof Tono Saksono menegaskan bahwa kehadirannya saat pemeriksaan Roy Suryo adalah inisiatif pribadi yang spontan.
"Saya datang sendirian, betul-betul spontan saja. Tiga orang ini, Roy Suryo, Rismon, dan Tifa, sebenarnya adalah aset bangsa. Mereka memiliki keahlian profesional di bidangnya masing-masing," ujar Prof Tono Saksono.
Ia menambahkan, "Mereka juga memiliki pengalaman yang baik dan sekarang justru dikriminalisasi. Sangat menyedihkan jika kita menjadi bangsa yang kerdil."
Prof Tono Saksono juga menyoroti pentingnya sikap independen dari kepolisian. Menurutnya, dalam menangani pengaduan masyarakat, kepolisian harus bersikap netral dan tidak memihak, serta tegas dalam menegakkan kebenaran.
"Kekayaan bangsa ini adalah para tersangka sebagai aset bangsa yang sangat produktif. Sangat disayangkan jika mereka justru hendak dipenjarakan," katanya dengan nada prihatin.
Artikel Terkait
Indonesia Verifikasi Rencana Kedatangan Warga Palestina dari Afrika Selatan
Mengapa Ahli Gizi Disingkirkan dari Program Makanan Bergizi? Ini 5 Fakta di Baliknya
RUU KUHAP Baru Segera Disahkan: Penguatan Hak Tersangka & Penerapan Restorative Justice
Longsor Cilacap: 269 KK Terdampak, BNPB Siapkan Relokasi dan Hunian Sementara