Presiden Prabowo Luncurkan Program Digitalisasi Pendidikan di Bekasi, Fokus pada Guru dan Anti-Bullying
Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan program digitalisasi pembelajaran nasional di SMPN 4 Kota Bekasi. Inisiatif ini menjadi bagian dari visi Indonesia Cerdas yang bertujuan melakukan lompatan dalam mutu pendidikan. Dalam pidatonya, Prabowo menyoroti beberapa hal krusial, mulai dari peningkatan kualitas guru, pentingnya konten digital, hingga komitmen menangani kasus bullying di lingkungan sekolah.
Digitalisasi Sebagai Solusi Tingkatkan Kompetensi Guru
Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa program digitalisasi adalah strategi untuk mengejar ketertinggalan. Ia mengakui adanya kekurangan dalam kompetensi guru untuk mata pelajaran tertentu seperti bahasa Inggris, matematika, dan sains. Digitalisasi dipandang sebagai cara untuk melompat dan mempercepat peningkatan kualitas pembelajaran, terutama di daerah yang minim fasilitas laboratorium.
Komitmen untuk memperbaiki seluruh sekolah di Indonesia juga ditegaskan. Prabowo berencana mengonsolidasi sekolah-sekolah dan membangun sekolah terintegrasi berfasilitas modern yang setara dengan standar negara maju di Eropa.
Pentingnya Konten Digital dan Target Penyebaran Perangkat
Presiden meminta Kementerian Pendidikan untuk membentuk tim khusus yang bertugas mengkaji dan menyesuaikan konten digital. Prinsipnya adalah terbuka terhadap konten terbaik dari mana pun di dunia, asalkan dapat disesuaikan dan diterima oleh anak-anak Indonesia.
Dalam hal infrastruktur, dilaporkan bahwa sebanyak 172 ribu unit Interactive Flat Panel (IFP) atau smartboard telah disebar. Targetnya, pada Desember mendatang angka ini akan mencapai 288 ribu unit. Bahkan, untuk tahun depan, ditargetkan penambahan satu juta IFP agar setiap sekolah memiliki tiga smartboard.
Artikel Terkait
Dokumen KRS dan KKN Jokowi Tak Ditemukan di Arsip UGM, Ini Penjelasan Kampus
Dugaan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani: Fakta dan Kronologi Lengkap yang Diungkap
Rocky Gerung: Dampak Kasus Ijazah Jokowi & Gibran yang Bisa Guncang Indonesia
Harmoni Akal dan Iman: Relevansi Pemikiran Al-Ghazali vs Ibn Rusyd di Era Digital